Minggu, 01 Oktober 2017

teknologi yangb terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan


   Ada berbagai macam teknologi seperti,helikopter yang mengikuti cara terbang capung dan pesawat yang mengikuti cara kerja burung.Kali ini saya akan membahas teknologi yang mempunyai cara kerja maupun struktur yang hampir sama seperti susunan dan struktur tubuh tumbuhan.Ini dia.....

 1) batang pohon yang kokoh berdiri memberikan inspirasi pada pembangun rumah.
 2)Susunan batu rumah meniru jaringan batang.
 3)Tembok rumah agar kokoh diberi besi, hal ini merupakan pengaplikasian dari kambium pada pohon.
 4)Chimera meniru bentuk fleksibel dari pohon bakau yang dijadikannya sebagai mode baru, dan untuk memperlihatkan keindahan gedung pencakar langit.
Chimera
5)Teater Esplanade yang meniru bentuk buah durian.
Esplanade adalah bangunan yang terletak di tepi sungai enam hektar lahan di sepanjang tepi laut Marina Bay dekat dengan muara Singapore River. Tujuannya dibangun untuk menjadi pusat pertunjukkan seni bagi bangsa pulau Singapura.
Bangunan ini dirancang oleh dua firma arsitektur bekerja sama : oleh DP Architect ( DPA ) dari Singapura dan berbasis London Michael Wilford & Partners ( mwp ). Desain Arsitektur yang unik pada bangunan ini terlihat dari atap pada bangunan tersebut yang menyerupai seperti buah durian. Beberapa orang Singapura merujuk ke Esplanade sebagai ” Durian ” atau ” The Big Durian ” atau juga ” Shell Durian ”
Esplanade berisi ruang pertunjukan kelas dunia, ditambah dengan berbagai layanan pendukung profesional dan fasilitas. Selain tempat pertunjukan, Esplanade juga mengandung tempat pertemuan, serta lainnya gaya hidup dan seni layanan terkait. Utama penting dari Esplanade – yang Concert Hall dan Teater , yang terhubung ke utama Concourse melalui foyer.

6)Teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat dengan meniru prinsip daun yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi kimia, sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi yang sangat bermanfaat.

7)Lilypad Kota Mengambang (seperti daun )
Lilypad didesign oleh Vincent sebagai antisipasi untuk tahun 2100 yang digambarkkan bahwa akan banyak sekali jumlah para pengungsi dunia akibat terjadinya pemanasan global. Dia mengemukakan bahwa prinsip Archimedes bahwa cairnya es tidak akan merubah peningkatan permukaan air. Sama halnya dengan mencairnya es di dalam air di gelas. Namun ada dua sumber air raksasa yang tidak berada diatas air yang akan mencair dan langsung menuju ke laut yang menyebabkan naiknyapermukaan air laut. Hal ini berhubungan dengan gunung es di Antartika dan Greenland disisi lain, serta benua es. Hal lain yang menyebabkan naiknya permukaan laut tidak ada sangkut pautnya dengan mencairnya es, tetapi dilatasi air yang terjadi akibat pengaruh suhu udara.Menurut ramalan GIEC (Intergovernmental group on the evolution of the climate), kenaikan permukaan laut akan mencapai 20 hingga 90 cm selama abad ke-21. Setiap kenaikan suhu 1°C akan mengakibatkan air naik 1 meter. Kenaikan air ini akan mempengaruhi 0.05% di Uruguay, 1% di Mesir, 6% di Belanda, 17.5% di Bangladesh dan lebih dari 80% di daerah atoll Majuro di Marshall dan pulau-pulau Kiribati hingga pulau-pulau di Maldives. Negara-negara seperti Vietnam, Mesir, Bangladesh, Guyana atau Bahamas akan melihat tempat-tempat tinggal masyarakatnya kebanjiran dan genangan Lumpur air asin dari laut. New York, Bombay, Calcutta, Hô Chi Minh City, Shanghai, Miami, Lagos, Abidjan, Jakarta, Alexandria dan lebih dari 250 juta pengungsi dari negara lain akibat perubahan suhu udara. Itulah sebabnya Lilypad, sebagai prototipe kota yang dibuat mengapung diatas air dan dapat menampung sebanyak 50.000 penduduk. Dan didalamnya dikembangkan kehidupan flora dan fauna disekitar danau dengan air yang ditampung dari air hujan. Lilypad kota yang akrab dengan lingkungan dapat mengapung dari dari Monaco di Eropa hingga ke daerah bagian Atol Polenesia.Desain yang sangat modern dalam antisipasi pengungsi akibat pemanasan global. Inspirasi dari daun lilypad Amazonia Victoria Regia, dari keluarga Nympheas, tanaman air yang ditemukan oleh ahli tanaman Jerman Thaddeaus Haenke. Lilypad kota lingkungan yang mengapung dengan zero emisi udara. Melalui teknologi energi dari matahari (solar), angin, gelombang laut dan biomass. Bahkan dapat memperoses gas CO2 di adalam atmosfer dan meresap ke kulitnya (atap) yang terbuat dari titanium dioxide ,seperti proser fotosintesis pada tumbuhan (daun) .
Tenda
8)Desain Tenda Meniru Sebuah Daun.
Struktur urat daun menginspirasi bentuk tenda ini oleh desainer Ondrej Vaclavik, secara teoritis memperkuat desain melalui penempatan strategis dari tiang tenda. Ini tentu membuat untuk kemah yang menarik, yang hampir lebih mengingatkan kita pada 'bug daun' dari daun itu sendiri.







sumber :http://jeniusbelajar.blogspot.co.id/2016/09/pemanfaatan-struktur-jaringan-tumbuhan.html
https://youtu.be/0_XmTyiojpE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar